Pembelajaran Kreatif Anak Usia Dini Melalui Musik
Kepekaan
akan suara dimulai sejak dalam kandungan. Menurut para ahli, bayi di uterus sejak
memasuki bulan keempat atau kelima mulai bereaksi terhadap suara, baik suara di
dalam tubuh maupun dari luar kandungan. Memperdengarkan musik atau suara lain
yang menyenangkan bagi bayi yang masih di dalam kandungan ternyata bisa
menstimulasi sistem pendengaran mereka dan berpengaruh positif pada respons
mereka terhadap musik dan suara-suara lain setelah mereka lahir.
Jauh sebelum anak-anak mampu
mengucapkan kata-kata yang dapat dimengerti, orang tua bisa memperkenalkan inti
komunikasi dan hubungan sosial kepada mereka dengan cara mendukung serta
mendorong mereka untuk mengembangkan keterampilan berbahasa. Karena kepekaan
akan musik dan unsur-unsurnya (ritme, pitch
(tinggi rendahnya nada) dan timbre
(warna suara)) berkembang dengan kecepatan yang sama seperti berbicara, musik
dapat menjadi alat bantu yang ampuh untuk mengembangkan kepekaan akan suara dan
keterampilan berbahasa. Kecepatan anak-anak menghafal lagu-lagu populer dan jingle-jingle iklan di TV menunjukkan
manfaat menggabungkan musik dengan bahasa verbal maupun nonverbal. Tanpa kita
sadari musik dapat membantu kita semua, baik anak-anak maupun dewasa, untuk
menyimpan sejumlah besar informasi.
Sebagai kekuatan dahsyat yang sering
dianggap “biasa” bahkan tidak penting, musik dapat digunakan untuk berbagai macam
tujuan, diantaranya:
1. Musik sebagai motivator (contoh lagu-lagu
perjuangan, lagu mars, dsb),
2. Musik sebagai pembantu pola belajar,
3. Musik membantu mengatasi kebosanan,
4. Musik sebagai penangkal kebisingan
eksternal yang mengganggu,
5. Musik mampu menstimulasi pikiran,
mengaktifkan emosi, serta menyingkirkan keheningan yang kaku,
6. Musik sebagai mendorong terjadinya
percakapan sosial, membantu membangun dan mengembangkan hubungan antar pribadi,
7. Musik sebagai sarana ritual keagamaan
(contoh seperti musik tradisi di Bali),
Dan lain
sebagainya.
Musik adalah bahasa universal. Apa pun latar belakang kita, musik mampu menjembatani perbedaan budaya dan perbedaan-perbedaan lainnya. Inilah pentingnya kita mengajarkan bahasa universal ini pada anak. Musik memiliki nilai positif yang membantu perkembangan anak sejak dini. Berikut ini beberapa alasan perlunya memperkenalkan atau mengajarkan anak bermain musik:
1. Meningkatkan kemampuan otak anak
Memberikan kesempatan
bagi anak-anak untuk mendengarkan berbagai macam suara (khususnya musik),
sepanjang tahun pertama, akan menstimulasi otak mereka untuk membentuk berbagai
macam “koneksi suara”. Hal ini akan memudahkan mereka memperbanyak simpanan
suara dalam hidup mereka selanjutnya. Memperkenalkan musik sedini mungkin terbukti
meningkatkan keragaman, fleksibilitas dan daya tahan koneksi saraf tersebut,
terutama di bidang matematika, bahasa dan logika.
“Semakin banyak
penelitian yang memperlihatkan hubungan antara pencapaian akademik yang tinggi
pada anak-anak yang belajar bermain musik,” kata ahli musik anak-anak, Meredith
LeVande. “Musik menstimulasi bagian otak yang berhubungan dengan kemampuan
membaca, matematika, dan perkembangan emosi,” katanya.
2. Meningkatkan daya ingat
Musik dapat membantu
meningkatkan daya ingat anak. “Riset memperlihatkan bahwa berpartisipasi dengan
musik di usia dini bisa membantu meningkatkan kemampuan belajar anak dan
ingatannya dengan merangsang pola-pola yang berbeda pada perkembangan otaknya,”
ujar Maestro Eduardo Marturet, seorang konduktor, komposer, dan direktur musik
di Miami Symphony Orchestra.
Anak yang belajar musik baik secara
langsung atau dari media lain cenderung belajar berpikir secara kreatif dan
memecahkan masalah dengan cara membayangkan berbagai alternatif solusi yang
ada. Terdapat pula hubungan yang sangat erat antara musik dan daya nalar
spasial (spatial intelligence –
kemampuan untuk menangkap informasi tertentu dengan cepat dan dapat membuat
gambaran secara mental atas hal-hal yang dilihat).
3. Membantu anak bersosialisasi
“Secara sosial, anak-anak yang terlibat dalam
grup musik belajar kemampuan penting dalam kehidupan seperti bagaimana
berempati dengan orang lain, bagaimana bekerja sama dalam tim, dan menghargai
orang lain,” kata Marturet, yang juga mengelola program MISO Young Artist di
Florida Selatan, yang membuka ruang bagi musisi muda untuk meningkatkan
kemampuan musikal mereka.
4. Meningkatkan kepercayaan diri.
Dengan membantu
anak-anak mengembangkan harga diri secara positif, berarti membantu menumbuhkan
rasa tanggungjawab, kemandirian, dan kemampuan untuk mengontrol diri secara
positif dan sehat (yakni percaya akan kemampuan diri sendiri, mampu
mengandalkan diri sendiri). Dengan menggunakan musik dan suara dalam berbagai
cara yang kreatif, para orangtua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan
identitas diri yang sehat, yang membentuk harga diri positif sejak awal.
“Mereka menemukan bahwa mereka bisa mengembangkan kemampuan dirinya sendiri,
dan mereka merasa semakin membaik,” ujar Elizabeth Dotson-Wetstphalen, seorang
guru musik.
5. Meningkatkan kesabaran
Ketika bermain musik
di sebuah band atau orkestra, seorang pemain harus mampu menunggu giliran
memainkan musik ataupun memainkan alat musiknya sesuai dengan porsi kebutuhan
musik itu sendiri, jika tidak maka seluruh susunan musik akan hancur. Inilah
yang mengajarkan anak untuk melatih kesabaran mereka, termasuk ketika dituntut
kesabarannya saat mempelajari partitur musik sebuah lagu baru.
6. Membantu anak terhubung dengan orang lain
Musik bisa sangat membantu
anak untuk lepas dari kecemasan hidupnya, membuat mereka lebih bersemangat dan
terhubung dengan orang lain. Bahkan dampak musik akan dapat membentuk jiwa anak
yang akan berlanjut untuk memiliki rasa empati, peduli, kelembutan sikap dan
kehidupan yang seimbang.
7. Mengajarkan cara belajar yang konstan
Belajar musik menurut
para ahli mendorong anak untuk terus belajar. Semakin mengetahui musik maka
akan semakin mendorong anak untuk tak berhenti untuk mencari pengetahuan. Latihan
atau pendidikan musik pada usia dini akan sangat membantu perkembangan pada
bagian otak tertentu yang digunakan untuk mempelajari bahasa dan daya nalar.
8. Bentuk ekspresi yang terbaik
Musik merupakan sarana yang efektif
untuk mengungkapkan ekspresi seseorang. Banyak orang melakukan cara yang salah
atau berkata terus-menerus untuk mengungkapkan atau mengekspresikan dirinya.
Namun anak yang belajar musik tak perlu melakukannya. Mereka bisa
mengekspresikan dirinya lewat musik. Dengan demikian, pendidikan musik dapat
menjadi sarana pendidikan afektif untuk menyalurkan emosi dan ekspresi anak.
Selain itu, pendidikan musik dapat menjadi pendidikan keterampilan. Jadi secara
konseptual, pendidikan musik sangat besar peranannya bagi proses perkembangan
anak.
9.
Mengajarkan disiplin
Untuk meningkatkan
kemampuan bermusik, anak akan diajarkan untuk berdisiplin. Hal ini terjadi
ketika mereka diajarkan bahwa jika memang ingin mencapai kemampuan musik
tertentu, mereka harus mengikuti kelas atau kursus bermusik yang memiliki
sejumlah tahap. Dengan mengikuti ini saja, anak diajarkan untuk disiplin.
10. Mendorong kreativitas
Memainkan musik akan
mengajarkan anak untuk lebih kreatif. Sebuah sikap yang sangat bagus untuk
perkembangan pikiran, tubuh, dan jiwa. pendidikan musik merupakan sarana yang
paling efektif bagi pendidikan kreativitas anak baik dari segi kognitif,
afektif, dan psikomotor. Biarkan anak untuk mengekspresikan dirinya melalui
musik. Karena dengan musik maka akan tercipta hal-hal baru pada diri anak.
Pada
dasarnya semua karya lagu/musik itu baik dan memiliki nilai estetis tersendiri,
namun musik seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak?
Berikut ini beberapa kriteria musik yang
mampu menstimulasi tumbuh kembangnya anak, diantaranya:
1. Memiliki melodi menyenangkan, menarik, dan
menggembirakan,
2. Memiliki lirik yang positif, mendidik
(memiliki nilai edukasi) dan membangkitkan semangat,
3. Memiliki ritme dan ketukan yang teratur,
4. Memberi inspirasi anak untuk bergerak,
meloncat ataupun menari.
5. Musik yang sederhana dan sering mengalami
pengulangan, mampu merelaksasi anak (kompleksitas pada musik sangat relatif),
6. Musik-musik klasik, beberapa penelitian
telah dilakukan dalam pembuktian manfaat musik klasik bagi kesehatan, terutama
untuk kecerdasan otak anak. Salah satunya adalah Don Campbell, seorang musisi
sekaligus pendidik, bersama Dr. Alfred Tomatis, seorang psikolog, mengadakan
penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Dalam hal ini
musik klasik terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual manusia
(khususnya anak) secara optimal.
7. Musik tradisional (musik rakyat/lagu
daerah), pada umumnya isi dari syair/liriknya memuat nasehat-nasehat positif
tentang kehidupan. dan melodi lagu umumnya memiliki identitas yang mencirikan
budaya musik daerah asal lagu tersebut, sehingga musik rakyat dapat menjadi
jembatan dalam memperkenalkan anak pada budaya lokal Indonesia.
II. Mengintegrasikan
Musik dalam Pembelajaran PAUD
Seperti
kita ketahui bersama bahwa musik mempengaruhi perasaan seseorang. Musik
digunakan untuk menciptakan suasana hati, untuk membuat kita senang, menikmati
gerakan dan menari, memberi semangat, membantu untuk relaksasi dan fokus
terhadap sesuatu. Musik memiliki kekuatan dan keajaiban yang luar biasa bagi
ekspresi personal setiap manusia dalam kehidupannya, musik mendukung
terciptanya atmosfir dalam berbagai pengalaman-pengalaman penting.
Seiring dengan perkembangan zaman,
masyarakat menyadari dan secara intensif mulai menggunakan keajaiban-keajaiban
yang diciptakan oleh musik. Para ilmuwan/Peneliti dunia Barat banyak melakukan
penelitian dalam mengembangkan pengetahuan analitik mengenai musik. Penelitian
ini mendukung terhadap apa yang kita ketahui; Musik secara luar biasa memberi dampak positif dalam meningkatkan
kemampuan belajar dan kehidupan.
Penelitian ini juga memberi arahan dalam penggunaan musik,
khususnya aplikasi pada kegiatan belajar di kelas. Penggunaan media musik akan
menciptakan atmosfir dan meningkatkan aktifitas belajar mengajar yang lebih
baik. Ditambah, dengan menggunakan musik membuat kegiatan belajar lebih menarik
dan menyenangkan. Musik adalah salah satu hal menyenangkan dalam hidup, dan
akan sama menyenangkannya dalam proses belajar.
Musik
dapat membantu dalam proses belajar karena dapat:
1. Menguatkan aktifitas pembelajaran secara
positif
2. Menciptakan atmosfir yang lebih baik
3. Membangun resolusi
4. Memberi semangat dalam aktifitas belajar
5. Merubah pola pemikiran (kearah yang
positif)
6. Memfokuskan konsentrasi
7. Meningkatkan atensi/perhatian terhadap
materi belajar
8. Meningkatkan kemampuan mengingat
9. Memfasilitasi pengalaman multisensorik
10. Mengurangi ketegangan membantu relaksasi
11. Menciptakan imajinasi kreatif
12. Memberi inspirasi dan motivasi
13. Memberikan elemen “kesenangan”
Bagaimana langkah spesifik agar musik dapat
digunakan di dalam kelas?
Terdapat 3 cakupan pengajaran dimana dengan mengintegrasikan
musik, pembelajaran dapat lebih efektif, diantaranya:
1. Belajar
Mengenai Informasi
Musik dapat digunakan untuk mengingat
pengalaman belajar dan informasi. Dalam pembelajaran aktif (active learning experiences), musik mengaktifasi anak secara
mental, fisik, emosi yang berdampak pada peningkatan pemahaman materi belajar.
Sebagai contoh, ketika guru menceritakan suasana pedesaan atau indahnya sawah
ladang, guru dapat memutar musik yang memiliki ciri khas nuansa pedesaan juga
sebagai latar. Dengan demikian anak akan lebih mengapresiasi pengalaman
imajinatifnya, dan secara emosional akan terbentuk suasana yang lebih dramatis
dalam ruang imajinernya.
Selain itu beberapa lagu anak populer yang
pernah diciptakan juga memuat serangkaian informasi. Informasi ini dikemas
sebagai lirik dalam kesatuan melodi dan irama lagu. Dengan demikian anak akan
lebih tertarik untuk mempelajari dan dapat dengan mudah mengingat ataupun
menghafal informasi tersebut. Contohnya guru dapat mengajarkan rangkaian abjad
dengan mengenalkannya lagu anak “ABC” dan lain sebagainya.
2. Atensi,
Prilaku dan Atmosfir
Dengan memutar musik ataupun mengajak
bernyanyi bersama pada saat anak akan masuk dan keluar kelas, akan menambah
atensinya terhadap pelajaran yang diterima, dan secara otomatis atmosfir
belajar akan tercipta. Musik memberi lingkungan yang positif untuk anak
berinteraksi, berkomunitas dan bekerjasama. Dengan menyanyikan lagu “ritual”
selamat datang atau sampai jumpa bersama-sama, ataupun aktifitas musik secara
berkelompok lainnya dapat membangun pengalaman berkomunitas yang baik pada
anak.
3. Ekspresi
Personal
Mendengarkan
musik sebagai latar berguna dalam menstimulasi ekspresi personal seorang anak
dalam kegiatan menulis, seni, gerak/tari, dan lain sebagainya. Memutar musik
solo piano baik lagu klasik ataupun pop, akan membantu anak menjadi lebih fokus
dalam kegiatan menggambar, mewarnai ataupun menulis dalam waktu yang lama,
dibandingkan tanpa mendengarkan musik. Dalam beberapa penelitian, seorang anak
yang diperdengarkan musik mampu membuat tulisan dua kali lebih panjang daripada
tanpa diperdengarkan musik.
Mengajak anak untuk membuat
musik sederhana ataupun bunyi-bunyian juga dapat mengembangkan intelegensi
anak. Hal ini dikarenakan proses internal anak bekerja dalam mengolah irama
ataupun nada. Selain itu, menulis lagu sederhana juga mampu membantu anak dalam
mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.
Pada tahun 1983, Howard Gardner, seorang profesor psikologi
Universitas Harvard memperkenalkan teori “Multiple
Intelligence” (Kecerdasan Majemuk) setelah bertahun-tahun melakukan
penelitian. Dalam teorinya beliau mengatakan bahwa kecerdasan seseorang bukanlah
bersifat tunggal, namun memiliki kemajemukan dengan bentuk yang berbeda-beda.
Kecerdasan itu dikenali sebagai kecerdasan: visual-spasial, linguistik, logikal-matematik,
kinestetik-tubuh, interpersonal, intrapersonal, musikal dan naturalis.
Kecerdasan musikal anak dapat
dikembangkan bila pemanfaatan musik dimasukkan kedalam kurikulum dan digunakan
dalam pembelajaran. Semakin anak mendengarkan banyak musik, semakin dia
memiliki kemampuan untuk merespon berbagai momen musikal. Sebagai pengajar
musik dan praktisi, penulis berpendapat bahwa bila seorang anak mendengar
semakin banyak musik dari berbagai jenis musik, semakin mereka mampu memahami,
mengapresiasi dan menikmati musik lebih baik. Dari hal tersebut, penulis dapat
berkata bahwa metode mengintegrasikan
musik dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan efektifitas proses belajar,
namun juga berkontribusi dalam mengembangkan kecerdasan musikal.
Dari tulisan ini, mungkin kita
mendapatkan ide yang menarik. Namun bukan tidak mungkin ada hal yang tidak
sesuai dengan gaya mengajar kita. Intinya, dalam meningkatkan efektifitas
pembelajaran kita tidak harus menggunakan/menyajikan musik secara kreatif terus-menerus
di dalam kelas. Bahkan satu teknik
pemanfaatan musik saja mampu memperkaya dan meningkatkan efektifitas proses
belajar. Integrasikanlah musik dalam pembelajaran dengan teknik yang dirasakan
cocok dengan gaya mengajar kita. Ketika kita sudah cukup mahir dalam
menginetgrasikannya, maka cobalah mengeksplorasi metode lainnya. Antusiasme dan
respon positif anak akan menjadi petunjuk keberhasilan kita dalam mendidik dan
mengajar.
Selamat
bereksplorasi dan temukanlah keajaiban-keajaiban dalam bermusik! ^_^
KEPUSTAKAAN
Bowman, Cecilia. (1995), 101 Music Games for Children: Fun and Learning with Rhythm and Song,
Panta Rhei, Alamada CA.
Brewer, Chris. (1995), Music and Learning:
Integrating Music in the Classroom, LifeSounds, Tequesta, Florida.
Campbell, Don. (2001), Efek Mozart Bagi Anak-Anak, terjemahan Alex Tri Kantjono Widodo, PT. Gramedia, Jakarta.
Marianto,
M. Dwi. (2006), Quantum Seni, Dahara
Prize, Semarang.
Ortiz, John M.. (2002), Menumbuhkan Anak-Anak yang Bahagia, Cerdas dan Percaya Diri dengan
Musik, terjemahan Juni Prakoso,
PT. Gramedia, Jakarta.
Rasyid, Fathur. (2010), Cerdaskan Anakmu dengan Musik, Diva Press, Yogyakarta.
Salim, Djohan. (2009), Psikologi Musik, Best Publisher, Yogyakarta.
Scholes,
Percy A. (1970), The Oxford Companion to
Music, Oxford University Press, New York.
(Tulisan ini merupakan salah satu materi seminar yang disampaikan oleh R.M. Aditya Andriyanto, S.Pd, M.Sn selaku pembicara pada JAMBORE HIMPAUDI NASIONAL yang diadakan pada tanggal 2-3 September 2013 di TMII, Jakarta)
Permisi
BalasHapusMari kita bangun kreatifitas tanpa batas, silakan kunjungi di http://pcahyono.blogspot.com
izin copy.. trima ksih..
BalasHapusizin copy.. trima ksih..
BalasHapusmohon izin sy butuh materi ini. mkash sebelumnya
BalasHapus